Daerah

Preman Bertopeng Tukang Intimidasi Wartawan Senior Dan Aktivis Di SMPN 2 Peureulak Barat .

38
×

Preman Bertopeng Tukang Intimidasi Wartawan Senior Dan Aktivis Di SMPN 2 Peureulak Barat .

Sebarkan artikel ini
Preman Bertopeng Tukang Intimidasi Wartawan Senior Dan Aktivis Di SMPN 2 Peureulak Barat .

Hotnews.web.id.Peureulak Barat- kembali jurnalis Acah Timur diperlakuan tidak menyenangkan dan intimidasi saat melakukan liputan kegiatan Program revitalisasi satuan pendidikan ta 2025 di SMPN 2 Peureulak Barat.

Berawal saat awak media mendatangi SMPN 2 Peureulak Barat untuk mencari fakta mengenai pemberitaan yang menyatakan jika Kepala Sekolah menggunakan jasa preman untuk menjaga Proyek Revitalisasi Satuan Pendidikan yang di alokasikan di sekolah tersebut,karena sebelumnya beberapa orang wartawan yang mengaku di amcam akan ditebas oleh oknum pekerja di proyek tersebut,meski pada akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.

Namun persolaan yang sama kembali di alami oleh Mukhsin seorang wartawan senior di Aceh Timur dan Hawalies Abwar Seorang Aktivis yang vokal sekaligus pendiri organisasi Aliansi Keadilan Aceh (AKA),keduanya datang ke lokasi untuk memastikan pemberitaan yang beredar di sejumlah media online,namun saat sedang melakukan wawancara saat ditanya perihal septi pengamanan seorang pekerjaan langsung mendekati Mukhsin dan menantang dengan sikap premanisme.

Tidak lama setelah itu seorang laki-laki yang mengatakan dirinya sebagai kepala tukang berlari ke arah Mukhsin dan mencoba memukulnya,meski sempat dileraikan oleh pekerja lain kepala tukang tersebut terus mengejar Mukhsin dan sempat beberapa kali kepala tukang melakukan kontak fisik dengan mendorong Mukhsin hingga hp yang berada ditangan terjatuh dan tubuh wartawan senior itu hampir terjatuh.

Aksi premanisme yang dilakukan oleh kepala tukang tersebut sempat di rekam vidio oleh Hawalies Abwar yang juga ikut meleraikan kejadian tersebut.

Lanjut di hari yang sama ditempatkan terpisah,Mukhsin dan Hawalies kembali mendapatkan teror melalui telepon celuler melalui aplikasi WhatsApp dari nomor tidak dikenal dengan nada tinggi penuh amarah terdengar penelpon tersebut mengaku sebagai Bos dari tukang yang mengintimidasi wartawan di SMPN 2 Peureulak Barat dan menyuruh membawa Mukhsin ke salah satu kedai kopi di kawasan Peureulak Barat,setelah melakukan penelusuran diketahui penelpon tersebut bernama Umar warga desa Beusa Sebrang.

Atas kejadian tersebut Mukhsin dan Hawalies Abwar mengaku telah mengumpulkan beberapa bukti dan akan membuat laporan resmi terkait persoalan ini pada Senin 18 Agustus 2025 ke Polres Aceh Timur.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 2 Peureulak Barat Mardiana, saat ingin dikonfirmasi via chat atau telepon terkait indetintas dari orang yang mengaku kepala tukang, sampai berita ini terekspost tidak digubris sama sekali, terindikasi ingin menutup-nutupi siapa manusia itu sebenarnya, sehingga selama geng mereka berada dikecamatan Peureulak Barat sudah 2 kali mencoba intimidasi pihak media yang datang ke SMPN 2 Peureulak Barat itu. (HMr)

\ Get the latest news /

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PAGE TOP