Uncategorized

Kawanan Gajah Liar Kembali Rusak Perkebunan Warga di Blang Rakal

×

Kawanan Gajah Liar Kembali Rusak Perkebunan Warga di Blang Rakal

Sebarkan artikel ini
Kawanan Gajah Liar Kembali Rusak Perkebunan Warga di Blang Rakal

Hotnews.web.id|Bener Meriah,Aceh-: 23 November 2025. Kawanan gajah liar kembali memasuki kawasan permukiman dan perkebunan masyarakat Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, pada Minggu (23/11) sekitar pukul 12.00 WIB. Sedikitnya lima ekor gajah liar dilaporkan turun dari kawasan hutan lindung dan merusak berbagai tanaman produktif milik warga.

Dalam insiden terbaru ini, kebun durian milik salah satu warga, Marwan, mengalami kerusakan paling parah. Sebanyak 50 batang pohon durian yang sudah memasuki masa panen luluh lantak diinjak dan dijatuhkan kawanan gajah tersebut.

Semua sudah habis, padahal musim durian sudah hampir tiba ujar Marwan dengan nada sedih. Ia menuturkan bahwa kerugian yang dialaminya sangat besar dan mengancam perekonomian keluarganya yang bergantung pada hasil perkebunan tersebut.


Gangguan kawanan gajah liar ini bukan pertama kali terjadi. Dalam beberapa bulan terakhir, serangan satwa dilindungi tersebut semakin sering terjadi di wilayah Blang Rakal dan Dusun Jalung. Warga melaporkan bahwa gajah-gajah tersebut tidak hanya merusak kebun, tetapi juga beberapa bagian rumah penduduk.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya turut menceritakan bahwa sebagian dinding rumahnya rusak akibat terdorong kawanan gajah.
“Kami takut tidur nyenyak, takut gajah datang lagi. Anak-anak pun trauma,” ujarnya.

Kemunculan gajah liar secara berulang membuat warga semakin cemas. Mereka khawatir kehilangan mata pencaharian karena banyak bergantung pada hasil kebun seperti durian, kopi, dan tanaman palawija.

Menanggapi kekhawatiran warga, Reje Blang Rakal, Sadra, meminta masyarakat untuk segera membuat laporan resmi kepada Conservation Response Unit (CRU) dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Laporan tersebut diharapkan dapat mempercepat respons penanganan dari pihak berwenang untuk mencegah eskalasi konflik antara manusia dan satwa liar.

Hingga berita ini diturunkan, pihak desa bersama relawan Tim Penanggulangan Gajah Liar (TPGL) Blang Rakal masih berupaya melakukan penggiringan agar kawanan gajah menjauh dari perkebunan dan permukiman warga. Namun, upaya tersebut menghadapi kesulitan karena sebagian gajah bertahan di area kebun yang masih memiliki banyak sumber makanan

Warga Blang Rakal berharap pemerintah daerah dan BKSDA Aceh dapat memberikan solusi jangka panjang terkait konflik gajah-manusia yang terus berulang. Mereka menginginkan langkah preventif seperti penguatan pagar pengaman, patroli rutin, dan pengawasan habitat gajah agar tidak semakin sering memasuki wilayah kehidupan masyarakat.

“Semoga masalah ini segera ditangani dengan baik. Kami ingin desa kembali aman, nyaman, dan kegiatan masyarakat bisa berjalan seperti biasa,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.

Konflik satwa liar dan manusia di Aceh, khususnya di wilayah Gayo, selama beberapa tahun terakhir terus menjadi perhatian. Selain mengancam keselamatan warga, konflik ini juga menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit bagi para petani.

\ Get the latest news /

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PAGE TOP