Hotnews.web.id – Lebak – Musibah memalukan menimpa pengurus Forwatu Banten ketika delapan unit handphone milik para pengurus raib dicuri saat mereka tertidur kelelahan pasca rangkaian Milad 3MAS. Kejadian pada Rabu dini hari (10/12/2025) ini menyisakan kemarahan, kekecewaan, sekaligus tekad baru untuk memperkuat keamanan di lingkungan mereka.
Sekretariat Forwatu yang selama ini menjadi pusat aktivitas organisasi, malam itu justru menjadi lokasi kejahatan yang dilakukan dengan sangat nekat. Para pengurus baru mengetahui kejadian itu setelah terbangun menjelang subuh.
Presidium Forwatu Banten, Arwan, tampil paling vokal menyuarakan sikap tegas organisasi.
“Tak akan kita biarkan maling hidup di sini. Kita akan busukkan mereka di penjara! Ini tanah Banten, bukan tempat pencuri berkeliaran,” tegasnya.
Arwan memastikan Forwatu akan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian dan mendorong aparat untuk menggiatkan kembali Siskamling di lokasi rawan pencurian.
“Ini bukan kasus kecil. Ini tamparan bagi keamanan wilayah. APH harus bertindak cepat,” tambahnya.
Putra, salah satu korban sekaligus Waka Sekum Forwatu Banten, mengungkapkan rasa kecewanya.
“Saya masih tidak percaya. Kami tertidur karena lelah setelah Milad, eh begitu bangun HP sudah hilang. Ini bukan kehilangan biasa—ini pelecehan terhadap sekretariat kami,” ujarnya dengan nada berat.
Putra menegaskan HP-nya berisi file kerja penting, agenda organisasi, dan kontak relasi.
“Ini kerugian besar. Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya,” katanya.
Ia juga memuji langkah sigap Presidium Arwan yang langsung merespons kejadian tersebut.
Pencurian diduga dilakukan pada saat para pengurus tertidur lelap. Tidak ada kerusakan pintu maupun jendela, sehingga menimbulkan dugaan bahwa pelaku sudah paham kondisi lokasi.
Delapan HP hilang tanpa jejak, memperkuat dugaan bahwa pelaku sudah mengamati aktivitas sekretariat sebelumnya.
Bendahara Umum Forwatu Banten, Opay alias Maman, angkat bicara dengan nada tegas. Wajahnya tampak menahan geram sekaligus kecewa.
“Ini sudah keterlaluan! Sekretariat kami dijadikan sasaran maling. Kami bekerja keras untuk organisasi, malah ada pihak yang memanfaatkan kelengahan kami,” ujar Opay.
Ia menyebutkan bahwa kehilangan tersebut bukan hanya merugikan secara materi, tetapi berdampak pada jalannya administrasi organisasi.
“Beberapa HP itu berisi catatan keuangan, dokumentasi, dan komunikasi internal. Kerugiannya bukan kecil,” tambahnya.
Opay memastikan dirinya akan ikut mengawal proses pelaporan hingga tuntas.
“Pokoknya kami tidak akan biarkan ini selesai begitu saja. Pelaku harus ditangkap! Dan kami sepakat memperketat keamanan sekretariat setelah kejadian ini,” tegasnya.
Dengan laporan resmi yang segera dilayangkan ke pihak kepolisian, Forwatu Banten menegaskan diri untuk berdiri di garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Forwatu bukan hanya bicara, tapi bergerak. Maling tidak boleh diberi ruang sedikit pun,” tutup Arwan. (Red)











