Hotnews.web.id – Lebak – Soal harga pasaran minyak subsidi di wilayah Banten melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu Banten) minta DPRD Banten lakukan Infeksi Mendadak (Sidak) ke PT. Wilmar Nabati Asahan, Serang.
Diketahui, PT. Wilmar Nabati Asahan yang berlokasi di Jl. Raya Bojonegara KM. 5, Kav. 162, Desa Terate, Kec. Kramatwatu, Serang, Banten, Indonesia. Adalah salah satu produsen utama Minyakita sebagai minyak goreng yang disubsidi oleh pemerintah.
” Di pasaran Harga Minyakita mencapai Rp. 17.000 hingga 19.000 padahal HET yang diatur oleh pemerintah ialah Rp 15.700. Ini menandakan bahwa subsidi dari pemerintah tidak efektif dirasakan oleh Masyarakat khususnya di Banten ” Terang Sekretaris Umum Forwatu Banten M. Riswanto, S.Kom kepada Media pada Selasa (23/12/2025).
Menurut Aris, menjual barang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) adalah pelanggaran hukum dan dapat dikenakan sanksi tegas mulai dari teguran, denda, pencabutan izin usaha, hingga pidana, karena HET adalah batas harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah untuk melindungi konsumen.
” Informasi yang kami himpun dari para distributor minyak di Lebak dan Serang mereka kesulitan untuk mendapatkan minyak langsung dari produsen, mereka mendapatkan minyak dari tangan ke tangan sehingga harga yang mereka dapat sudah melebihi HET ” Tutur Aris
” Jadi kami meminta kepada DPRD Provinsi Banten untuk mengecek distribusi minyakita dari PT Wilmar apakah ada permainan mafia minyak sehingga harga di pasaran melambung tinggi padahal HETnya sudah di atur oleh pemerintah ” Ujar Aris
Dalam kesempatan itu Aris juga menyampaikan pihaknya akan menggelar Aksi Massa didepan Kantor DPRD Banten agar merekomendasikan pencabutan izin PT Wilmar di Serang dan Pecat oknum PT. Bulog bila terbukti melakukan permainan harga.
” Ada perusahaan besar di Banten yang menjadi salah satu produsen utama Minyakita tetapi masyarakat Banten tidak pernah merasakan harga Minyakita sesuai dengan HET apa gunanya? Lebih baik kita usir saja perusahaan itu dari Banten! ” Tegasnya.
(Red)
＼ Get the latest news ／
